0

Kelak,ku berikan kepada siapa mawar ini??

Labels:


Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi seorang teman yg baru di rasakan belum lama ini..

Saat itu, salah satu adik asuh ku menjadi anggota paduan suara di sekolahnya untuk meramaikan pelepasan kelas 6. Kebetulan adik asuhku baru kelas lima & tahun ini menginjak kelas 6.
Ketika acara mulai, anak - anak yang mengikuti paduan suara menaiki panggung, tim paduan suara itu terdiri dari anak kelas 5 & 6. Tim paduan suara pun menyanyikan hime guru & lagu bunda sambil memegang mawar ditangannya. Setelah menyanyikan lagu bunda selesai, salah satu guru yang merupakan pembawa acara tersebut, menyuruh kepada tim paduan suara tersebut agar memberi mawarnya ke bunda mereka masing - masing. Dan anak - anak tim paduan suara tersebut turun dari panggung dan mencari bunda mereka masing - masing, suasana haru pun menyelimuti acara tersebut.

Namun ketika suasana haru menyelimuti acara tersebut, ada suara anak kecil menangis dengan kencangnya di atas panggung itu dan dia adalah Aisyah… iya… dia adik asuh aku..
Dia menangis sekencang - kencangnya dan tersontak orang - orang yang ada disana tertegun akan kejadian itu. Dan adikku dituntun untuk turun dari panggung, dan dibawa keluar aula. salah satu guru bertanya kepada adikku, mengapa ia menangis dan Aisyah pun menjawab sambil menangis “aku sudah tidak punya orang tua, aku anak gembel yang di asuh oleh kakak - kakak yang masih mau peduli dengan aku, aku kangen ibu,, aku kangen ibu.. kelak, siapa kah yang mau menerima bunga mawar dari aku saat perpisahan aku nanti”. Sang guru pun seketika menangis dengan sesaknya. Kemudian pembicaraan aisyah dan guru itu pun di bicarakan di atas panggung agar para wali murid dan tamu mengerti mengapa Aisyah menangis dengan kencangnya, dan dalam hitungan menit, mereka yang berada di aula menangis dengan serentak.

Kemudian Aisya pulang kerumah singgah dan & langsung menelepon saya, dan dia menanyakan ”apakah teteh mau menerima bunga mawar dari dd ? apakah teteh sudi menjadi seorang ibu sehari dalam perpisahan nanti untuk dd??.. " Tersentak diriku merasakan luka yang disiram air garam dan tiiba - tiba aku merasakan sangat pengap udara ini,, sesak serta perih yang kurasakan itu, dan ketika aku berkunjung ke rumah singgah, aku diceritakan tragedi kejadian itu dan aku pun segera menelepon guru yang menemani adikku saat itu. Guru itupun menceritakan sambil menangis kepadaku dengan sejelas-jelasnya. 

Terimakasih untuk guru tersebut, jasamu tiada tertandingi oleh apapun karena dia mau menemani Aisyah, adikku itu.

NB:

Berbahagialah & beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua yang menyanyangi kita… Sayangilah orang tua kita, karena masih banyak di luar sana yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua.





0 comments:

Posting Komentar