0

TIPS MEMILIH POPOK KAIN ATAU POPOK SEKALI PAKAI

Labels:


Memilih popok kain atau popok sekali pakai sering menjadi perdebatan seru di antara orangtua baru dan ibu-ibu muda. Anda harus tahu keuntungan dan kerugian masing-masing.
Keuntungan Popok Sekali Pakai
Orangtua tidak perlu repot-repot mengganti popok, langsung buang saja. Anak bisa tidur lebih tenang karena tidak terusik oleh popok yang basah terutama ketika tidur di malam hari. Praktis terutama untuk pergi jalan-jalan. Tidak perlu mencuci sehingga hemat air dan deterjen. Mengurangi biduren (rash)
Kerugian Popok Sekali Pakai
Sampah popok sulit didaur ulang. Diperkirakan popok membutuhkan waktu 200-500 tahun untuk benar-benar terdaur ulang. Beberapa perusahaan mulai mengusahakan popok yang mudah di daur ulang.
Sampah popok dapat merusak lingkungan. Sampah popok yang tertimbun di tempat pembuangan akhir bisa mencemarkan lingkungan karena bila terkena hujan, isi dari popok tersebut dapat merusak ke dalam tanah (bersama dengan sampah lainnya) dan mencemari air tanah.

Keuntungan Memakai Popok Kain
Jelas memakai popok kain lebih murah karena kita hanya perlu membeli mungkin 1-2 lusin popok kain dibandingkan membeli popok sekali pakai setiap minggu.
Mengurangi sampah. Bayangkan bila 1 bayi menghasilkan 6000 popok sekali pakai dan dibuang ke TPA. Ada berapa bayi di Indonesia?
Bisa didaur ulang. Bila popok sudah tidak terpakai dan dibuang dapat terdaur kembali karena bahan dari katun.
Berbahan dasar kapas. Kapas jauh lebih baik dibandingkan bahan popok sekali pakai yaitu plastic.kapas juga bisa diperbarui/ditanam kembali, tidak seperti plastic yang berbahan dasar minyak.
Kerugian Memakai Popok Kain
Menggunakan banyak air, deterjen dan listrik. Berbahan dasar kapas. Walaupun dapat diperbarui , tetapi bila menanam kapas yang non organic akan menggunakan pupuk & pestisida yang berbahaya untuk lingkungan.
Kurang nyaman untuk bayi. Memakai popok kain ukurannya tidak pas seperti popok sekali pakai yang lebih enak dipakai. Popok kain juga bisa bocor ke kiri/kanan karena tidak tertutup rapat. Jadi untuk yang suka goyang bisa menyulitkan.
Pilih Yang Mana ?
Kalau anda memilih popok sekali pakai, berarti anda sudah memilih jalan untuk membuang banyak sampah dan material. Bila ini yang dipilih, anda dapat mengurangi sampah di area lainnya, mungkin dengan membuat composer sehingga bisa tetap balance.
Kalau bayi saya sendiri menggunakan keduanya. Jadi untuk di rumah memakai popok kain kecuali malam hari agar bisa tidur lebih nyenyak. Tetapi kalau kita pergi keluar rumah maka akan dipakai popok sekali pakai karena lebih praktis. Bagaimana dengan pengalaman anda ?
Mencegah Ruam Popok
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran uisa 8-10 bulan. Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang ditutupi popok. Bayi juga bisa mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok dicuci atau disentuh.
Untuk mencegah ruam popok, beberapa tindakan berikut mungkin membantu :
a. Sering-seringlah Mengganti Popok
Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi.Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
b. Tepuk Daerah yang Bisa Ditutupi popok
Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan dan daerah genital bayi ) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan mengindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
c. Biarkan Bokong Bayi Terbuka Beberapa Saat
Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
d. Jangan Terlalu Kuat
Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi , gantilah popok merk lain yang lebih cocok. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.


sumber : http://ummufaiz83.multiply.com/journal/item/5

0 comments:

Posting Komentar