0

Subhanallah, Jilbab Islamkan Dosen Dan Mahasiswa AS

Labels:

ILUSTRASI: Seorang mahasiswa AS yang dengan teguh mempertahankan jilbabnya dari sentiment anti-Islam telah membawa teman-teman dan dosennya menuju cahaya Islam. (Foto: Harvard)
ILUSTRASI: Seorang mahasiswa AS yang dengan teguh mempertahankan jilbabnya dari sentiment anti-Islam telah membawa teman-teman dan dosennya menuju cahaya Islam. (Foto: Harvard)
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Dua lagi dosen universitas dan empat orang mahasiswa masuk Islam. Jilbab merupakan alasan langsung dibalik Islamnya delapan orang tersebut, yang kemudian menjadi penyeru agama ini. 

Saya tidak akan membuat awalan panjang untuk membuatmu tegang. Berikut ini dikutip dari dosen Amerika yang menamakan dirinya seperti nama Nabi, shallallahu 'alahi wa sallam. Ia bernama Muhammad.

Menceritakan kisahnya, Muhammad mengatakan: Empat tahun lalu, ada keributan di universitas kami; seorang wanita Muslim Amerika masuk ke universitas, dan ia mengenakan jilbab.

Salah seorang dosennya adalah fanatik yang membenci Islam, dan menentang siapapun yang menolak menyerangnya.

Bagaimana kejadiannya kemudian ketika ia menemukan Muslim yang menjalankan ritual Islam di depan publik? Ia berusaha memancing gadis itu kapanpun ia menemukan kesempatan untuk mengkritik Islam.

Ia melancarkan perang sengit terhadapnya. Reaksi tenangnya membuatnya lebih marah, oleh karena itu, ia berganti metode lain untuk melawannya dengan memanipulasi nilainya, membebaninya dengan penelitian yang sulit dan membuatnya tegang dengan menurunkan nilai ujiannya.

Ketika gadis malang ini gagal mencari cara keluar dari situasi ini, ia menyerahkan keluhan pada dekan kampus dan meminta penyelidikan atas kasusnya.

Keputusan pihak administrasi adalah untuk menggelar sesi bagi dua pihak: dosen dan gadis tersebut, untuk mendengar sudut pandang mereka dan mencapai keputusan akhir terhadap keluhan tersebut.
Sesi itu dimulai, dan perempuan itu mengatakan dosennya membenci agamanya dan itulah kenapa ia melanggar hak pendidikan gadis itu.

Ia memberikan banyak contoh relevan. Ia meminta untuk memperdengarkan opini sesama rekannya. Beberapa dari mereka bersimpati dan bersaksi di pihaknya. Perbedaan agama tidak mencegah mereka memberikan testimoni positif.


Dosen itu kemudian berusaha melindungi dirinya sendiri. Ia berbicara dan memperturutkan dalam penghinaan kotor atas agama perempuan itu. Ia, oleh karena itu, berdiri membela agama Islam dan memberikan banyak informasi tentangnya.

Cara berbicaranya sangat menarik bagi mereka yang menghadiri sesi tersebut. kita bahkan menyelanya untuk bertanya tentang beberapa hal tentang Islam dan ia akan menjawab pertanyaan kami.

Ketika dosen itu melihat kami hanyut dalam mendengarkan dan diskusi, ia meninggalkan ruangan. Ia jengkel pada perhatian dan interaksi kami. Ia, seperti juga yang lain yang menemukan bahwa persoalan itu tidak penting, meninggalkan ruangan itu.

Pengunjung yang tertarik masih tinggal untuk berbicara dan mendiskusikan hal-hal tentang Islam. Pada akhirnya, perempuan itu memberikan masing-masih kami dua kertas berjudul, "Apa arti Islam bagiku?"
Makalah itu mendiskusikn motif dibalik Islamnya gadis itu, agama yang hebat ini. Kemudian ia menjelaskn pentingnya dan pengaruh jilbab.
Ia menunjukkan perasaannya yang kuat terhadap jilbab dan penutup kepala yang ia pakai, yang telah menyebabkan kehebohan semacam ini.
Ia memiliki sikap yang hebat. Karena sesi itu berakhir tanpa keputusan, ia mengatakan ia melindungi haknya dan berusaha untuk mendapatkannya.

Ia berjanji untuk membuat usaha lebih lanjut, bahkan untuk mengejar kasus ini dan menunda studinya, kecuali ia mendapatkan hasil yang mendukungnya.
Sikapnya sangat kuat, dan staf universitas tidak mengira gadis itu akan sangat mantap dan akan menaati prinsipnya sampai sejauh itu.

Kami terpesona oleh keteguhannya di depan sejumlah dosen dan mahasiswa. Persoalan itu masih menjadi topik pembicaraan di kampus.

Bagi saya, saya mulai mengalami konflik internal tentang mengubah agama saya. Hal-hal yang saya tahu tentang Islam membuat saya sangat mencintainya, dan meningkatkan minat saya untuk memeluk agama ini.

Beberapa bulan kemudian, saya menyatakan ke-Islaman saya. Dosen kedua dan ketiga masuk Islam pada tahun yang sama.

Empat orang mahasiswa lainnya masuk Islam. Dalam waktu singkat, kami menjadi kelompok dan kami mulai menjalankan aktivitas Dakwah (penyebaran) untuk memperkenalkan Islam dan menyeru orang untuk memeluk agama ini.

Sekarang, ada beberapa orang yang berada dalam tahap pemikiran serius. Segera, dengan izin Allah, berita ke-Islaman mereka akan diumumkan di kampus. (raz/ab) www.suaramedia.com

0 comments:

Posting Komentar