Labels:
Islam,
Kisah Penggugah Jiwa,
Sejarah Islam
Penaklukan Umayyah di Hispania (711-718) dimulai saat pasukan Kekhalifahan Umayyah, sebagian besar terdiri dari Muslim Berber dari Afrika Barat Laut menyerang Hispania (sekarang Iberia; Portugal dan Spanyol) yang dikuasai oleh Kristen Visigoth pada tahun 711.
Penaklukan ini terjadi saat masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I di Damaskus, dan dipimpin oleh Jenderal Tariq bin Ziyad (s/d 720). Pasukan Umayyah mendarat di Gibraltar pada 30 April 711, dan lalu bergerak ke arah utara. Satu tahun berikutnya, atasan Tariq, Musa bin Nusair bergabung dengan pasukannya. Kampanye militer ini berjalan sekitar 8 tahun, dan hasilnya sebagian besar Semenanjung Iberia berhasil dikuasai umat Islam kecuali daerah-daerah kecil di sebelah barat daya (Galicia dan Asturias) serta daerah-daerah Basque di daerah Pirenia. Daerah-daerah taklukan ini kemudian disebut Al-Andalus, dan menjadi bagian dari kekhalifahan Umayyah yang terus berkembang.
Kisah Istana Ilmu pengetahuan
Konon dikisahkan ( Keaslian kisah ini masih diperdebatkan) sebelum kedatangan kaum Muslimin di andalusia. Roderic membuka sebuah ruangan mistis yang penuh dengan mantra-mantra dibuat oleh para leluhur kaum Visigoth. Setelah mendobrak paksa pintu ruangan tersebut, Roderic menemukan sebuah meja dan kendi di dalamnya. Dengan berdebar Roderic mendekati benda mistik tersebut. Benda tersebut adalah meja Sulaiman. Di atas meja itu terdapat sebuah guci yang dihiasi lukisan. lukisan itu menggambarkan beberapa penunggang kuda. Orang-orang itu terlihat seperti mahkluk asing. Kepalanya diikat dengan sorban, memiliki rambut kasar dan tampak seperti pengembara. Di tangannya tergenggam tombak panjang dan pedang ringan khas arab yang berbentuk lengkung tergantung di punggungnya.
Di dalam ruangan tersebut Roderic menemukan sebuah perkamen. Beberapa bait berbunyi seperti ini. ‘kapanpun ruang pelindung dibuka dan mantra yang terdapat pada guci ini dilanggar, maka orang-orang yang terlukis di guci tersebut akan menyerbu dan menduduki singgasana raja-raja…‘
Ketika membaca tulisan itu Roderic terpaku dan ketakutan tersirat diwajahnya. Kebenaran kisah tersebut masih diragukan. sebagian sejarawan menyebutkan kisah itu hanya dibuat-buat oleh sisa-sisa bangsa visigot yang meratapi kekalahan negerinya.
Pertempuran Guadalete
terjadi pada tanggal 19 Juli 711, di sekitar sungai Guadalete yang terletak paling selatan dari wilayah Al-Andalus dimana pasukan muslim pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil mengalahkan pasukan Visigoth pimpinan Raja Roderic. Kemenangan ini dianggap sangat penting sebagai pembuka jalan bagi pasukan muslim menaklukan seluruh wilayah Andalusia dikemudian hari sehingga menjadi bagian dari wilayah muslim selama hampir 8 abad sampai dengan kejatuhannya pada tahun 1492.
Diceritakan bahwa Pada saat mendengar pegerakan kaum muslim yang kian tak terbendung. Roderic yang saat itu sedang berperang dengan bangsa Basque di utara Andalusia , tepatnya di wilayah Pamplona segera menghentikannya dan menghimpun pasukannya untuk melawan prajurit Moors ( sebutan untuk pasukan Islam ). Roderic memimpin seluruh pasukannya dan pergi ke kota Cordova. setelah Roderic mampu menghimpun pasukannya dalam jumlah yang sangat besar, sejarah menyebutkan antara 40-100 ribu orang. Pasukan Visigoth (Spanyol) pada masa itu sebagian besar merupakan kaum budak yang dilatih dan dipersenjatai. Sedangkan umat Islam hanya berjumlah berkisar 12 ribu orang dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Akhirnya bertemulah kedua pasukan disebuah lembah yang bernama Rio Barbate.
Ditengahnya mengalir sungai Guadalete. Jantung Roderic berdegup kencang ketika melihat di kejauhan kepulan debu disusul dengan gelombang manusia dengan kuda yang seolah tiada habisnya. Meskipun hanya berjumlah 12 ribu orang. Umat Islam telah mematahkan semangat bangsa Visigoth sebelum pertempuran berlangsung. Kedua pasukan semakin mendekat dan terus mendekat. Roderic mengamati orang-orang asing tersebut. Orang-orang berkuda begitu berbeda. Kulit mereka kecoklatan dan ada yang hitam, berbeda dengan orang eropa. Postur mereka pun berbeda. Tangan orang-orang itu memegang tombak, pakaian mereka berbeda-beda dan pedang melengkung tergantung di punggung.
Adapun Thariq bin Ziyad, ketika melihat orang-orang Visigoth dan sosok Roderic di tengah-tengah nya. Ia berseru dengan lantang. “Itu dia, raja orang-orang Visigoth!” Takbir pun menggema di berbagai penjuru. Kedua pasukan segera saling menerjang.
Pertempuran dimulai. Kedua belah pihak bertatung dengan segenap tenaga. Darah segar langsung membanjiri tanah Eropa yang kehijauan. Kekacauan terjadi ditengah-tengah pihak Visigoth. Banyak mereka yang mati terbunuh, sebagian melarikan diri. Salah satu sayap pasukan mereka melakukan pembelotan. Akhirnya pasukan Visigoth semakin kalut dan merekapun kocar-kacir dan melarikan diri dari medan laga.
———-
Pertempuran Guadalete berlangsung selama 8 hari, 11-19 Juli 711. Pada akhir peperangan yang dimenangkan oleh pihak mujahid. Jasad raja Roderic tak pernah ditemukan. Pasukannya yang banyak hancur berantakan. Dan Roderic adalah raja Visigoth terakhir. Selepas perang itu. Para mujahid melanjutkan penaklukannya keseluruh Eropa…
———-
Pertempuran Guadalete berlangsung selama 8 hari, 11-19 Juli 711. Pada akhir peperangan yang dimenangkan oleh pihak mujahid. Jasad raja Roderic tak pernah ditemukan. Pasukannya yang banyak hancur berantakan. Dan Roderic adalah raja Visigoth terakhir. Selepas perang itu. Para mujahid melanjutkan penaklukannya keseluruh Eropa…
Daftar pustaka :
http://id. wikipedi.org
Alwi Alatas : Sang penakluk Andalusia
majalah annida
http://id. wikipedi.org
Alwi Alatas : Sang penakluk Andalusia
majalah annida
0 comments: