Islam adalah sebuah ideologi yang menyeluruh yang apabila diterapkan bukan hanya membawa kebahagiaan bagi seluruh manusia, tapi juga akan menghasilkan figur2 yg luar biasa. Salah satu figur luar biasa yang dihasilkan oleh peradaban Islam adalah Khalifah Harun al-Rasyid (Barat menyebutnya Aaron the Upright, Aaron the Just, dan Aaron the Rightly Guided).

Harun al-Rasyid dilahirkan pada tanggal 17 Maret 763 M, di kota Rayy dekat Teheran, Iran. Dia adalah Khalifah kelima pada Khilafah Abbasiyah yang memerintah dari tahun 786 M sampai dengan 809 M. Masa pemerintahannya ditandai dengan bermekarannya intelektualitas dan ilmu pengetahuan serta kesejahteraan perekonomian.

Tidak ketinggalan juga dalam bidang seni dan musik. Pada masa pemerintahannya pula Harun al-Rasyid mendirikan perpustakaan Bayt al-Hikma (House of Wisdom, Rumah Kebijaksanaan). Keagungan peradaban Islam pada masa itu bisa kita bandingkan dengan peradaban Barat yang masih kelam berada dalam abad kegelapan (Dark Age). Harun al-Rasyid pernah menghadiahi Charlemagne (raja bangsa Franks di Eropa) sebuah jam, ketika utusannya berkunjung ke Baghdad untuk menawarkan persahabatan pada tahun 779 M. Bener2 mirip kaya? orang udik, Charlemagne takjub dengan jam itu dan dengan suara tik tik yang dikeluarkannya. Malah Charlemagne menyangka jam itu ada sihirnya.


Harun al-Rasyid adalah anak dari al-Mahdi, Khalifah Abbasiyah ketiga yang memerintah dari tahun 775 M sampai 785 M. Ibunya adalah al-Khayruzan, seorang perempuan mantan budak dari Yaman. Seorang perempuan yang memiliki kepribadian kuat dan memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan suami dan anaknya. Ibunya Harun al-Rasyid sangat kuat pengaruhnya dalam pemerintahannya hingga kematiannya di tahun 789 M. Wazir-nya, Yahya ibn Barmak, dan beberapa orang dari keluarga Barmak secara umum mengontrol administrasi pemerintahan.

Harun ar-Rasyid menjadi Khalifah pada usia yang sangat muda yaitu usia 20 tahun. Dia memulai pemerintahannya dengan menunjuk pengurus-pengurus pemerintahan yang terbaik, yang kemudian akan memwujudkan peningkatan kondisi kesejahteraan rakyat. Di bawah pemerintahan Harun al-Rasyid-lah Baghdad menjadi sebuah kota yang luar biasa mewah dan kosmopolitan. Jalan-jalannya bersih dan teratur. Sanitasinya menakjubkan. Di sana-sini banyak bangunan yang bagus seperti tumah sakit dan perpustakaan. Sementara pada saat yang sama kota-kota di Eropa sangat kumuh dan beccciieeek nggak ada oojjiieeegg!! Pada masa itu banyak hadiah-hadiah yang diberikan oleh berbagai penguasa di dunia kepada Harun, tapi dia memakai hadiah-hadiah itu untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya. Dia sangat mencintai ilmu, dan mendorong berkembangnya seni sastra dan seni musik. Dia sangat menyukai dan menghormati kaum terpelajar. Di mana pun dia menemukan orang-orang yang belajar, baik itu di dalam kekhilafahan maupun di luar kekhilafahan, pasti dia akan mengundangnya dan memlayaninya dengan baik. Nama Harun al-Rasyid kemudian menjadi harum di seantero dunia abad pertengahan, sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dia juga menjalin hubungan diplomatik dengan China dan Charlemagne. Namanya pun tercatat di dalam dongeng The One Thousand And One Night.

Dalam dunia militer, Harun menunjukkan keunggulannya semenjak usiana 18 tahun ketika ayahnya masih menjabat sebagai Khalifah. Kemudian dia memimpin 95000 tentara untuk memfutuhat kekaisaran Bizantium, yang saat itu diperintah oleh Ratu Irene. Setelah mengalahkan Jenderal Bizantium yang terkenal, Nicetas, Harun memimpin pasukannya memasuki Chrysopolis (sekarang Uskudar di Turki) di pantai Asiatik, berseberangan dengan Konstantinopel. Dia membangun kemah di atas bukit, yang memungkinkan dia memandang kepada seluruh kota Konstantinopel. Ratu Irene melihat bahwa cepat atau lambat Konstantinopel pasti akan jatuh juga ke tangan pasukan muslim. Kemudian dia mengirim utusan untuk mengajukan perjanjian, tapi Harun menolak mentah-mentah dan tetap memutuskan untuk menaklukkan Konstantinopel. Tapi sang utusan berkata, bahwa Ratu Irene mendengar banyak hal tentang keperkasaan Harun sebagai Panglima Perang. Walaupun Harun adalah musuhnya, dia mengaguminya sebagai seorang Panglima Perang. Kata-kata ini kemudian mempengaruhi Harun. Dia mengatakan kepada sang utusan bahwa dia akan melepaskan konstantinopel dengan syarat Ratu Irene harus membayar jizyah tanda takluk sebanyak 70 ribu keping emas sebagai bayaran pertahun. Jika jizyah itu dibayar secara teratur tiap tahun, maka Konstantinopel akan dilindungi dari segala gangguan dari luar. Eatu Irene setuju dengan perjanjian ini, dan dia segera membayar jizyah itu dan pasukan kaum muslimin pulang. Jizyah dari Konstantinopel itu dibayar secara teratur setiap tahun. Jizyah itu selalu diterima di Baghdad dengan perayaan dan prosesi besar-besaran. Setiap jizyah dari Konstantinopel itu datang, maka hari itu menjadi hari libur nasional. Utusan Bizantium yang datang ke gerbang Baghdad membawa jizyah itu disambut dengan prosesi yang sangat megah. Mereka dihormati. Saat emas itu sudah sampai di baitul mal, utusan dari Bizantium yang membawa jizyah itu dihibur dan terus diperlakukan sebagai tamu kehormatan sampai mereka pulang lagi ke Bizantium. Saat Ratu Irene turun jabatan, Nicephorus naik menjadi kaisar. Dia menolak untuk membayar jizyah. Harun kemudian mengirimkan pasukan sebanyak 135 ribu personil yang dipimpinnya sendiri dan meminta mereka membayar jizyah tanda mereka takluk sebanyak 50 ribu keping emas saat itu juga dan 70 ribu keping emas setiap tahun. Pada tahun 797 atau 798 M dia menaklukkan benteng yang disebut ?The Willows? di seberang gerbang Cicillia. Tahun 806 atau 807 M dia menaklukkan Heraklia.

Pada tahun 808 M Harun menumpas pemberontakan Rafi ibn Leith di Transaxonia. Saat itu tiba-tiba dia sakit dan wafat. Dia dikebumikan di istana Hamid ibn Qahtabi, gubernur Khurasan, Iran. Tempat itu kemudian dikenal sebagai Masyhad (tempat kesyahidan), karena tempat itu adalah tempat di mana Imam Reza menggapai syahid di tahun 818 M.

Sungguh-sungguh kaum muslimin abad ini merindukan kembalinya Kekhilafahan Islam.

sumber : http://khilafahstuff.com/2010/09/harun-ar-rasyid-aaron-the-upright