0

Cerita tentang Coca-Cola (1) : Dari “Vrijmetselarij” sampai “La Muhammad La Makkah

Labels:

Bismillah..
Coca cola sudah brang tentu menjadi produk yang laris di pasaran berbagai negara, selain MC’D atau Marlboro. Produk-produk ini telah menjadi hegemoni negara barat terhadap dunia. Indonesia termasuk salah satu pasaran terbesar coca cola, di negara ini Coca cola menguasai 15% pangsa pasar minuman ringan yang dikonsumsi masyarakat. Selain memproduksi minuman berkarbonasi dgn merek coca-cola, pihak coca cola indonesia juga memproduksi produk sampingan diantaranya fanta, sprite, minute maid pulpy orange, dan ades. Namun tahukah orang-orang bahwa perusahaan yang bermarkas di Atlanta Amerika ini memilik akar hubungan yang kental dengan Zionis Israel?. Coca cola merupakan satu dari sekian banyak perusahaan yang dianugrahi jubile award, sebuah simbol penghargaan Israel atas sokongannya terhadap negeri penjajah itu.

Di indonesia sendiri diketahui terdapat akar kedekatan coca cola dengan freemansonry hindia belanda. Pakar zionismer dan sejarah yahudi hindia belanda . Pakar yahudi dan gerakan zionisme, H. Ridwan Saidi memaparkan salah satu organisasi yahudi tertua di Indonesia adalah Theosofische Vereeniging (TV) yang berdiri 31 Mei 1909 oleh yahudi belanda bernama A J E Van Blomstein. Dengan cepat organisasi ini mendapat status hukum dari pemerintah sekuler hindia belanda pada tanggal 12 November 1912 dan anggarannya dimasukan kedalam kas negara.
Anggaran dasar TV sama sebangun dengan dengan anggaran dasar Vrijmetselarij (TV) alias Freemansonry. Dalam buku anggaran tersebut juga terdapat bintang david, simbol zionis. Loge-loge atau rumah ibadah yahudi dipakai dengan bebas oleh TV. Loge Broederketen yang terletak di Lapangan Banteng  pada tahun 1926 atas seizin TV digunakan Thabrani untuk menyelenggarakan kongres pemuda I yang diboikot oleh ormas-ormas pemuda, khususnya Jong Islamic Bond.
TV juga memiliki sebuah lembaga pemberi beasiswa dan fasilitas studi kepada pelajar-pelajar pribumi antara lain Thabranis, Soepomo, dan Siti Soemandari. Para penerima beasiswa kemudian dengan bangga mencantumkan gelar D.V.1 dibelakang namanya  

Menurut Muhammad Roem tidak ada satupun para santri yang menerima beasiswa tersebut. Siti Soemandari selaku redaktur majalah Bangoen ( yang menjadi majalah pergerakan nasional saat itu) dalam edisi no 9 dan 10 tahun 1937 menurunkan tulisan penghinaan terhadap Islam, khususnya kepada isteri-isteri rasulullah. Hal ini menimbulkan kemarahan umat Islam. Majalah moeslimse reveil melaporkan adanay kongres besar-besaran umat islam di Batavia pada 19 Desember 1937 yang mengecam Siti Soemandari.

 
Thabrani  mempelopori kongres pemuda I yang dibiayai TV ini menjadi ajang mejelek-jelekan Islam, terutama hukum perkawinan dalam Islam yang menjadi perbincangan utama dalam kongres ini untuk diperolok. 
Setelah kemerdekaan Thabrani mendapat tawaran memimpin perusahaan Coca cola di Indonesia. Jabatan sebagai usahawan coca cola Indonesia dijabat sampai hari tuanya. Inilah thabranis seorang pribumi yang menjadi agen freemansonry internasional lewat TV dan coca Colanya. 
Berpuluh tahun kemudian ketika kampanye embargo produk Israel dan AS bergema di seluruh dunia, perusahaan coca cola menjadi salah satu perusahaan yang menjadi target boikot.  Kampanye ini tidak saja merambah kampus, pasar, kantor, hingga toko tapi juga sampai dunia maya. Para kreator situs di dunia maya mempersembahkan situs-situs yang mendukung boikot ini. Salah satu situs yang paling gencar dalam kampanya ini adalah www. Inminds.com yang berisis tentang seruan2 dan beberapa alasan yang terkuak mengapa harus memboikot produk pro Israel. Salah satu karya mereka adalah tentang penemuan arti dibalik simbol coca cola.. 
Logo coca cola yang tersohor itu bila dibalik di arah cermin akan menimbulkan efek yang mirip dengan tulisan arab yang berlafadz La Muhammad, La Mecca ( tiada muhammad tiada mekkah). Gak percaya? Liat aja sendiri!




(to be continued)

sumber : http://andreiarshavine.multiply.com/journal/item/108 

0 comments:

Posting Komentar