Bagaimana AS dengan fitnah TERORIS nya terhadap Iraq telah membantai lebih dari 1 juta warga disana:
Dan Polri saat ini menerima bantuan baik finansial, pelatihan, bahkan doktrin sudut pandang terorisme dari versi mereka (AS).
Bahkan dalam pemilihan nama Densus 88 saja merujuk pada Amerika:
Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti Terror Act), sebuah undang-undang anti teror US, yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ei. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Detasemen_Khusus_88)
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menegaskan, tak ada rekayasa Amerika Serikat dalam penangkapan amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba’asyir di Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/8/2010).
"Tidak ada. Tolong jangan ada suudzon dengan kita. Apa mau dibiarkan meletus bom di sana-sini. Jangan suudzon. Tidak ada. Ini murni tindakan hukum yang dilakukan Polri," ujar Kapolri dengan nada tinggi ketika dikonfirmasi para wartawan, Selasa (10/8/2010) di Istana Negara, Jakarta.
Sebelumnya, kemarin, Ba’asyir, ketika tiba di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, mengatakan bahwa penangkapannya merupakan rekayasa AS.
http://wartadigital.com/2010/08/10/k...kayasa-as.html
__________________________________________________ ______________
Benarkah Polisi tidak asal main tuduh teroris? Bagaimana dengan korban penembakan dibekasi? Jika identitasnya saja tidak diketahui bagaimana mungkin bisa dituduh teroris?Tidak bisa tidak, kita otomatis akan suudzon. Mari simak kembali beritanya:
Warga Lihat 2 "Teroris" di Cawang Masih Hidup Saat
Dibawa ke Mobil
Namun tiba-tiba saja sejumlah pria berbadan tegap yang bermuka kumel dan kucel datang dari segala arah. Belum sempat mengendari motornya, seorang pria tersebut kemudian
ditembak.
"Dia terus tersungkur. Terus nggak lama dia takbir," jelasnya.
Menurut saksi, warga di sekitar lokasi termasuk kakak ipar dan kakak kandungnya ikut menyaksikan kejadian bak mirip film-film Hollywood tersebut. Tanpa melawan dan tanpa memberontak, pria yang mau naik motor itu ditembak.
Karena mendengar suara tembakan ke arah temannya, dua orang laki-laki lainnya kemudian berlari. Pria-pria berbadan tegap itupun mengejar kedua pria tersebut. Keduanya pun tertangkap.
"Kata kakak saya yang lihat langsung, satu dipukul pakai pistol. Satu lagi dipukul pakai batu besar wajahnya sampai berdarah-darah. Mereka tidak melawan dan tidak memberontak," ungkapnya.
Sumber:
http://www.detiknews..com/read/2010/...ibawa-ke-mobil
_________________________________
"Densus 88 yang menembaknya dengan tudingan teroris pun tak ada yang tahu siapa kedua sosok yang dibunuhnya itu. Tak ada penjelasan apapun dari Mabes Polri atas pembunuhan kedua sosok tak dikenal itu. Polisi hanya bisa menyebut keduanya teroris."
http://www.voa-islam.com/news/indone...-88-di-cawang/
__________________________________________________ _____________________
Bukti AS Danai Densus 88
Rekaman video Pengakuan terbuka Dai Bachtiar (saat itu menjabat Kapolri): Polri menerima dana dari Amerika:
http://www.youtube.com/watch?v=G3yjS_J59vk
Tahun 2006 - 2010 AS Memberikan Dana $57.4 Juta
http://www.fas.org/sgp/crs/natsec/RS22855.pdf
Dana AS yang mengalir kepada Polri untuk mendirikan unit khusus anti-teror di Indonesia sangat besar, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Berdasarkan dokumen Human Right Watch tentang Counter Terorism yang dilakukan AS, pembentukan Densus 88 di Indonesia pada tahun 2002 didanai AS sebesar 16 juta dollar, dan sebelumnya pada tahun 2001 Polri telah menerima dana untuk penanganan terorisme sebesar 10 juta dollar. (http://www.hrw.org/wr2k3/asia7.html)
_______________________________________________
SILAHKAN SIMPULKAN MASING2, SETELAH LIHAT FAKTA2 DIATAS DAN BERITA REKENING GENDUT PERWIRA POLRI MASIHKAH KITA TIDAK SUUDZON?
Labels:
Berita Nasional
Quote:
PENGANTAR
0 comments: